Arwan Aras Sosialisasi 4 Pilar dan Bahaya Narkoba di SMA 1 Mamuju

MAMUJU – Anggota DPR RI wakil Sulawesi Barat, H. Arwan M. Aras Tammauni menggelar sosialisasi 4 Pilar di SMA Negeri 1 Mamuju, Senin (17/02/2020).

Kegiatan yang dihadiri sekitar 250 siswa SMA Negeri 1 Mamuju ini menghadirkan dua narasumber dari kalangan akademisi sekaligus praktisi hukum Sulawesi Barat, yakni Dr. Rahmat Idrus dan Julianto Azis.

Selain itu, hadir juga Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mamuju, Rusman dan sejumlah guru dan staf di sekolah tersebut.

Dalam kesempatannya, anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, H. Arwan M. Aras Tammauni merasa sangat bersukur dapat menggelar kegiatan sosialisasi 4 di SMA Negeri 1 Mamuju. Sebab, Arwan merupakan alumni dari sekolah tersebut.

“Saya bangga rasanya karena saya alumni dari sekolah SMA Negeri 1 Mamuju. Saya tamat Tahun 2002 silam. Dulu, saya masuk sekolah, saya kelas 1 5. Setelah itu naik di kelas 2 6. Selanjutnya  Kelas 3 saya masuk IPA. Pokoknya banyaklah sejarah sewaktu masih sekolah,” cerita Arwan sambil disoraki tepuk tangan para siswa.

Arwan Aras mengatakan, khusus sosialisasi 4 pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika yang dilakukan hari ini harus semakin intens disosialisasikan, khususnya kepada pelajar.

“Sekarang ini adalah era milenial. Generasi kita tumbuh dan berkembang bersama media sosial. Sehingga, generasi harus terus diperkuat dengan pemahaman nilai-nilai dari 4 pilar kebangsaan ini,” kata Arwan Aras.

Menurutnya, generasi muda harus memahami 4 pilar kebangsaan ini dengan baik, agarsemakin memperkuat dan memperkokoh Indonesia sebagai negara yang beragam, baik suku, Agama, Ras dan antar golongan.

“Karena Indonesia merupakan negara yang multi suku, agama, Ras dan etnis, maka semangat nasionalisme dan patriotisme hanya bisa terbangun dengan memahami 4 Pilar berbangsa ini, utamanya Ideologi Negara kita yakni Pancasila,” jelas anggota Komisi VIII DPR RI itu.

Dalam kesempatan tersebut, Arwan juga tak lupa berpesan agar para pelajar di SMA Negeri 1 Mamuju tetap membantengi diri dari bahaya narkoba.

Selai itu, mereka juga diberi pesan agar membangun ahlak, moral dan sikap yang baik, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan di masyarakat.

“Adik-adik juga harus melawan dan membenci narkoba. Narkoba itu merusak masa depan kita. Kemudian, jadilah generasi yang berkualitas, kompetitif, disiplin, berahlak dan memiliki moral yang baik,” kunci Arwan.

Julianto Azis selaku narasumber pertama yang menyampaikan pemamaparan, menyampaikan betapa pentingnya generasi memahami nilai-nilai Pancasila.

Julianto menambahkan, saat ini berbagai problem menjadi tantangan dalam membangun Ideoogi Pancasila.

“Secara internal, masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama serta munculnya pemahaman terhadap ajaran agama yang keliru dan sempit. Kemudian, pengabaian terhadap kepentingan daerah serta timbulnya fanatisme kedaerahan. Lalu, kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinnekaan dan kemajemukan, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa. Terakhir, tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal,” jelas Julianto.

Selain faktor internal, lanjut Julianto, juga faktor eksternal, seperti pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam.

“Juga makin kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional,” sebut Julianto.

Rahmat Idrus selaku narasumber kedua juga menyampaikan bahwa generasi harus benar-benar belajar dengan baik untuk memahami 4 konsensus bernegara ini.

“Jika tidak memahami tentu sulit untuk mengaktualisasikan. Maka, saat itulah semangat nasionalisme berkurang. Olehnya, generasi harus benar-benar memahami dan mengimplementasikannya. Dengan begitu, generasi kita akan semakin kuat di masa yang akan datang,” jelas Rahmat.#Ash/Red.

Tinggalkan komentar