Banjir, 9.248 Warga Jaktim Mengungsi

KOREKSINEWS.id – Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya telah menyebabkan 9 orang meninggal. Ketinggian air yang belum surut membuat 9.248 korban banjir mengungsi di Jakarta Timur (Jaktim). Data tersebut merupakan akumulasi dari sembilan kecamatan.

“Matraman, Jarinegara, Duren Sawit, Pulo Gadung, Cakung, Kramat Jati, Makasar, Ciracas, Pasar Rebo, Cipayung,” tutur Kepala Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Timur Purwono dalam keterangan persnya, Rabu (1/1/2020).

Bacaan Lainnya

Purwono menyebut, warga kini membutuhkan tambahan makanan, air bersih, selimut, dan karpet. Termasuk juga popok dan makanan bayi. “Cakung misalnya terdata ada 58 balita dan lima ibu hamil,” jelas dia.

Menurut Purwono, para pengungsi tersebar di sejumlah fasilitas setempat. Seperti kantor kelurahan, kampus, sekolah, hingga rumah ibadah.

“Pendataan masih terus dilakukan,” kata Purwono.

Sedangkan di Wilayah Kebon Pala, Jakarta Timur menjadi salah satu titik daerah dengan kondisi banjir cukup tinggi. Meski begitu, sejumlah warga masih mencoba bertahan di k ediamannya lantaran sengaja dibangun cukup tinggi.

Pantauan media, sejumlah warga berenang membagikan makanan ke korban banjir yang masih berada di lantai dua rumah.

Kondisi gang sempit membuat perahu karet tidak muat melintas. Sebab itu, warga hanya mengandalkan pelampung dan keterampilan berenang untuk melintasi genangan air dengan ketinggian mencapai 3 meter lebih.

Sementara itu, menjelang malam, ketinggian banjir di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur dan Bukit Duri, Jakarta Selatan justru semakin meningkat akibat kiriman air dari Bogor. Warga pun mempercepat evakuasi diri dan barang berharga.

Kampung Pulo tampak seorang nenek dipapah melintasi genangan air setinggi 30 hingga 50 sentimeter. Kendaraan putih jenis minibus pun dipindahkan keluar dari kawasan Kampung Pulo.

Sementara di Bukit Duri, puluhan motor dipindahkan. Air di Kali Ciliwung pun terpantau setinggi pembatas sungai.

Meski berada di seberang pembatas sungai, aliran genangan air pun cukup deras. Khususnya yang berdekatan dengan permukiman. Sebagian warga yang tidak mengungsi menikmati pemandangan tersebut. Mereka duduk-duduk di pembatas jalur Transjakarta atau Busway. Anak-anak pun terlihat asyik bermain air.#Nanda/Red.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *