MAMUJU – Akhir-akhir ini keadaan mahasiswi di Majene sangat mencekam, istirahat tak tenang karena pencuri mesum sudah berkeliaran. Peristiwa demi peristiwa di laporkan mulai dari seorang laki laki mencungkil jendela kos, mencoba menakuti dengan sajam, mencuri barang sampai melecehkan mahasiswi.
Sebagaimana keluhan Lila mahasiswi Unsulbar kepada Direktur Yayasan Kartini Manakarra pada Sabtu malam 25 November 2022, bahwa kota Majene sebagai kota pendidikan tak lagi memberi rasa aman, menurutnya Majene sudah tidak nyaman untuk mengenyam pendidikan, jangan sampai tak lagi memberi kenangan yang indah dan hanya memberi trauma kepada penyintas.
Menyikapi beberapa kasus pelecehan mahasiswi di Majene, Direktur Yayasan Kartini Manakarra, Dian Daniati meminta pihak terkait melakukan kerja kolaborasi menciptakan Majene sebagai kota pendidikan yang aman.
Dian Daniati meminta Polres Majene, Bimas, Babinsa segera melakukan pengamanan berkordinasi hingga ke tingkat RW /RT, hingga ke penyedia kost meningkatkan pengamanan.
Lanjut disampaikan bahwa pihak yang berwenang menyebar luaskan No TLp darurat kepolisian yg bisa di tlp 24 jam, menangkap pelaku dan menghukum seberat beratnya dan UPTD Kabupaten Majene memberikan layanan penyembuhan trauma psikologi bagi penyintas.
“Selanjutnya disampaikan pula agar pemerintah baik provinsi dan kabupaten juga menyediakan asrama mahasiswa dan penerangan yang cukup serta pengamanan terpadu berbasis masyarakat,” tutup Dian.#Red.