MAMUJU – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju dr.Titin mengatakan, informasi terkait adanya pasien yang disandera di RSUD Mamuju, adalah tidak benar adanya, bahkan ia merasa terkejut ketika melihat dan membaca beberapa media online memberitakan persoalan itu, Selasa(25/2/2020).
Dr Titin membenarkan, adanya pasien telah menjalani operasi dan belum dapat keluar dari rumah sakit, bukan karena disandera melainkan secara medis dokter menganjurkan.
“Pasien atas nama Riski Aldani yang baru saja menerima tindakan medis darurat (emergency) baru diperkenankan pulang hari ini, dan alhamdulillah pemerintah daerah melalui kebijakan bupati Mamuju, setelah melakukan pengurangan dan pihak keluarga masih belum mampu menyelesaikan sehingga Pemda melunasi segala biaya rumah sakit,” kata dr Titin.
Ia menambahkan, bahwa hal tersebut menjadi pelajaran buat kita semua, agar seyogyanya mengurus BPJS.
“Karna tidak ada yg tahu kapan sakit itu datang. Jangan sampai nanti sakit baru kita kebingungan,” ucap dr Titin.
Orang tua pasien Reski Aldani, Adam juga merasa heran dengan munculnya pemberitaan terkait penyanderaan anaknya oleh pihak RSUD Mamuju.
Adam pun mempertanyakan informasi darimana bila anaknya disandera. Bahkan ia mengaku tidak pernah didatangi wartawan yang tiba-tiba muncul pemberitaan penyanderaan anaknya oleh pihak RS.
“Anak saya tidak disandera. Informasi darimana kalau anak saya disandera,” kata orang tua Resky.
“Saya tidak pernah didatangi wartawan tapi kenapa muncul berita bahwa anak saya disandera,” jelas Adam didampingi istrinya Hasni.
Adam mengaku, sejak anaknya masuk masuk rumah sakit hingga mau keluar, pihak RSUD Mamuju telah banyak memberikan kemudahan serta pelayanan yang baik kepada keluarganya.
“Sejak masuk rumah sakit hingga mau keluar, saya merasa telah banyak menerima kemudahan dari pihak rumah sakit dan dilayani dengan baik,” aku Adam.
Bahkan Adam menjelaskan, selain pelayanan yang baik serta kemudahan, keluarganya juga diberikan pengurangan biaya perawatan.
“Dari pihak rumah sakit ini banyak sekali kebaikannya, banyak sekali pengurangannya dan sangat membantu kami, tidak ada dibilang disandera,” jelasnya.
Adam berharap wartawan yang memuat pemberitaan penyanderaan anaknya seharusnya datang untuk konfirmasi kebenarannya, bukan mendengar informasi sepihak.#ahy/red.