Gula Pasir Diborong Sutinah, Kabulog Mamuju Tidak Tahu Jumlahnya?

MAMUJU – Polemik memborong kebutuhan pokok di Perum Bulog Subdivre Kabupaten Mamuju dengan jumlah besar, 32 ton dinilai melukai hati masyarakat. Keputusan Bulog tersebut dinilai bertentangan dengan wajah pasar saat ini di Mamuju.

Pasalnya gula menjadi kebutuhan pokok yang terpantau mengalami lonjakan harga signifikan, selama pandemi COVID-19 dan bulan Ramadhan, justru diperjualbelikan secara bebas kepada individu yang bukan menjadi distributor resmi Bulog.

Melalui pemberitaan media massa, Sutinah Suhardi Ketua DPC Pemuda Pancasila (PP) juga diketahui bakal calon Bupati Mamuju periode 2020-2025 menyampaikan, telah memborong 32 ton gula di Perum Bulog Subdrive Mamuju.

Gula tersebut dikatakannya, akan dikemas 17.000 paket dalam bentuk Sembako yang akan dibagikan ke masyarakat.

Gebrakan Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) itu tentu menjadi harapan masyarakat di tengah terpukulnya ekonomi akibat pandemi COVID-19. Namun ali-ali direspon positif oleh semua masyarakat, sebagian masyarakat justru merasa khawatir.

Contoh Hasnah misalnya, dengan melihat terbatasnya ketersedian gula pasir di pasaran, akan mempengaruhi harga semakin melonjak dan akan merugikan masyarakat yang tidak semua mendapatkan bantuan tersebut.

“Bulog seharusnya menjadi penyangga dan tata kelola persediaaan, menyalurkan dan mengendalikan harga bahan pokok, serta melakukan usaha jasa logistik yang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jangan justru memberikan keleluasaan untuk diperjualbelikan dengan jumlah besar,” katanya, Selasa (5/5/2020).

Melalui Kepala Perum Bulog Subdivre Kabupaten Mamuju, Muhammad Natsir menyampaikan, bahwa tidak ada yang salah.

“Yang salah ketika dibeli dan kemudian ditimbun, lalu dijual lagi dengan harga mahal,” ucapnya, Senin (4/5/2020).

Disaat ditanya, apakah semua orang bisa membeli dengan jumlah besar di Bulog, ia menjawab tidak.

“Semua bisa, hanya saja yang ditunjuk sebagai distributor seperti Toko Subur,” jelasnya.

Lalu saat ditanya, bahwa si pemborong gula pasir 32 ton melalui apa?. Pria berkecamata itu membelot dari jawaban dan bertutur, untuk disumbangkan dan itu tidak apa-apa.

“Kan mau disumbangkan, kan di sini paket,” elaknya.

Ia pun mengaku, tak mengetahui secara pasti jumlah kebutuhan sembako yang diborong Sutinah.

“Coba tanya saja ke beliau (Sutinah) berapa?, kalau beliau mengakui itu, ya silahkan konfirmasi ke beliau,” elak Natsir.#Ifah/Red.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *