MAMUJU- Bupati Mamuju,H.Habsi Wahid kini berada di tahun ke empat masa jabatannya. Orang nomor satu Mamuju ini pun berbenah diri disisa waktunya memimpin kabupaten berjuluk Bumi Manakarra ini.
Perjalanannya menduduki pucuk pimpinan dinilai berhasil, sehingga partai pengusungnya yakni NasDem memberikan kembali kepercayaan kepada dirinya untuk maju bertarung sebagai calon Bupati Mamuju pada Pilkada 2020 mendatang.
Deklarasi dukungan partai yang ia pimpin itu telah diumumkan ketika Rapat Koordinasi (Rakor) dan evaluasi Partai NasDem se Sulawesi Barat, Senin, 26 Agustus 2019 lalu.
Namun bagaimana ia menanggapi hal itu? Apa saja rencananya ke depan? Habsi menerima kunjungan di kediamannya, Pucak Anjoro Pitu (Sapota), Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Rabu, 28 Agustus 2019 malam. Berikut ulasan wawancaranya:
Anda diusung kembali partai NasDem jadi Bupati Mamuju, bagaimana tanggapan Anda?
Saya berterimakasih kepada para pengurus NasDem di Sulbar karena mempercayai saya diusung menjadi calon bupati pada rapat koordinasi kemarin. Kami akan bekerja dengan segala kemampuan partai sembari kami menunggu keputusan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) NasDem. Saya siap untuk maju kembali.
Bagaimana respons partai pengusung Anda pada Pilkada Mamuju lalu?
Politik itu selalu dinamis, tapi kami akan berupaya bersama-sama kembali menyamakan persepsi bagaimana melihat Mamuju ke depan. Kalau mereka sepakat dengan visi misi yang saya tawarkan, tentu mereka akan bergabung kembali.
Apakah masih ada kemungkinan bersama kembali dengan sang Wakil?
Itu sangat dinamis, kami memasang kriteria-kriteria khusus calon wakil saya. Kami juga menampung saran dari masyarakat.
Terdapat lima kriteria yang dimaksud, antara lain, yang pertama memiliki kapasitas dan kapabalitas, aksetabilitas dan popularitas. Kedua, energik dan berpengalaman organisasi serta mempunyai pengalaman dalam bidang akademisi, legislatif, eksekutif dan yudikatif. Ketiga peduli terhadap jender. Keempat dikenal dan mengenal karakter seluruh masyarakat yang ada di Mamuju. Dan yang terakhir adalah tidak pernah terlibat dalam kasus pidana dan memiliki integritas moral dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kriteria tersebut merupakan pernyataan Juru bicaranya, Herlin, seperti dilansir dari Mamujupos.com, Kamis, 15 Agustus 2019 lalu.
(Sebelumnya, Wakil Bupati Mamuju, Irwan Satya Putra Pababari menyatakan kesiapannya maju jadi calon Bupati Mamuju. Namun Irwan akan melakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat elektabilitasnya)
Apa pertimbangan utama kader NasDem se Sulbar mengusung Anda?
Pada Pemilu 17 April lalu, Partai NasDem berhasil mendongkrak perolehan kursi legislatif. Misalnya di Mamuju yang sebelumnya 1 kursi, sekarang sudah mendudukkan 9 kader partai. Itu artinya untuk mendudukkan seorang calon bupati sudah lebih dari target yang hanya 6 kursi. Optimisme itulah sehingga internal partai sepakat untuk mendukung saya kembali.
Apa motif Anda ingin kembali jadi bupati?
Saya ingin kembali maju jadi bupati karena dalam satu periode ini masih banyak hal yang belum dilakukan. Visi misi kami sebelumnya tentu ada tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya. Disamping itu, infrastuktur juga masih banyak yang perlu diperbaiki, misalnya sarana transportasi.
Berdasarkan kemampuan viskal kita, kami mencoba mengubah wajah Mamuju ini menjadi lebih baik. Tentu pembangunan itu tidak semuanya ditumpuhkan kepada pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi juga punya kewenangan memberikan perhatian dalam menata Mamuju. Di situ ada batas kewenangan masing-masing.
Bencana banjir masih kerap terjadi di Mamuju, bagaimana Anda menangani masalah ini?
Yang pertama, kami melakukan penyadaran kepada masyarakat agar tidak menebang pohon secara liar di wilayah hulu Mamuju. Kedua, program-program kami di pemerintahan misalnya menormalisasi bantaran sungai. Banjir yang terjadi kemarin karena terjadi pendangkalan di sungai Karema. Kemudian program kami juga melakukan penghijauan atau penanaman pohon di sekitar sungai.
Bagaimana respons Anda terhadap pemindahan Ibu Kota Negara?
Itu harus kita tangkap, ini luar biasa karena Presiden menunjuk Kalimantan Timur. Perjalanan naik pesawat udara dari Mamuju ke Kalimantan hanya butuh waktu setengah jam, sedangkan naik kapal laut paling satu malam sudah tiba.
Apa yang perlu dipersiapkan pemerintah Mamuju menyambut Ibu Kota Negara Baru ini?
Tentu dengan jarak yang dekat ini Mamuju menjadi daerah penyangga, karena itu berbagai hal harus kita persiapkan, misalnya ketersediaan lapangan udara yang layak dan pelabuhan laut harus kita benahi. Tapi ini bukan hanya kewenangan kabupaten, ini juga kewenangan provinsi.
Di lain pihak, dengan bertambahnya penduduk Kalimantan nanti tentu kebutuhan konsumsi atau pangan meningkat. Kita akan berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas pangan yang ada di Mamuju untuk disuplay ke Kalimantan.#Erisusanto