PROFIL – Foto Indah Putri Indriani, bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sedang berpose diatas motor ojek Seko ini, seketika menjadi viral di media sosial.
Bahkan tak sedikit netizen berikan komentar dengan menjulukinya duta ojek se Indonesia. Mungkin gelaran disematkan lantaran bupati cantik kecintaan masyarakat Luwu Utara (Lutra) ini, berpose menaiki motor ojek yang dulunya dijuluki ojek termahal di Indonesia. Tapi itu dulu.
Ya, tak tanggung-tanggung, harga satu kali ngojek bisa mencapai Rp1,5 juta pulang pergi Sabbang-Seko dengan jarak 130 kilometer. Bahkan angka ini masih terbilang standar untuk mengakses ojek tersebut.
Mahalnya ongkos ojek disebabkan medan jalan yang sangat menantang hingga acapkali, medan jalan tersebut mengancam jiwa tukang ojek.
Untuk mengarungi jalanan menuju Sabbang-Seko yang jauh dan hancur total, setiap pengendara ojek melakukan berbagai modifikasi pada kendaraan mereka, mulai dari mengubah ban, menyediakan tambahan tempat barang depan belakang hingga oversise mesin.
Parahnya saat musim hujan, jalan akan sangat sulit dilalui karena lumpur tenggelamkan motor hingga kerap menghambat laju kendaraan. Hal itulah buat perjalanan darat Sabbang-Seko sepanjang 130 km, butuh waktu 2-3 hari.
Namun itu dulu dan kini semua tinggal kenangan semata. Pasalnya dimasa kepemimpinan Indah Putri Indriani selaku Bupati Luwu Utara, proyek pengaspaln jalan Sabbang-Seko pengerjaannya dapat terealisasi.
Berdasarkan data yang ada, progres penanganan jalan hingga akhir Desember 2019 lalu adalah konstruksi aspal dan beton sudah mencapai sepanjang 43,5 kilometer.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp49 miliar lebih pada 2019. Itu bersumber dari APBN Rp 28 miliar digunakan untuk pekerjaan jalan 37,4 kilometer, terdiri pelebaran dengan konstruksi gravel 32 kilometer dan aspal 5,4 kilometer.
Bersumber dari APBD Rp13 miliar lebih untuk pekerjaan pelebaran sepanjang 29 kilometer. Dan bantuan keuangan Pemprov Sulsel Rp8 miliar untuk pekerjaan pelebaran 13 kilometer.
Pekerjaan jalan dilanjutkan tahun 2020 dengan peningkatan alokasi anggaran sebesar Rp 133 miliar. Bersumber dari APBN Rp 28 miliar untuk pengaspalan 14 kilometer. DAK Rp 42,46 miliar untuk pengaspalan 8,79 kilometer dan APBD Sulsel Rp 62,56 miliar untuk pengaspalan 18 kilometer.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Utara, Suaib Mansur mengatakan, pembangunan jalan Sabbang-Talangsae Seko. STA yang nantinya akan ditangani adalah STA km 506-520, setelah Limbong-Mabusa.
Untuk badan jalan yang lapis pengerasannya masih baik, akan diberi lapisan permukaan berupa aspal dengan lapis penetrasi. Lain halnya dengan badan jalan yang belum memenuhi syarat teknis, terlebih dahulu akan dilakukan stabilisasi tanah dasar dan dilapisi material kelas B, setelah itu baru akan dilapisi aspal lapen.
“Jadi total rencana pengaspalan dengan lapis penetrasi, termasuk bangunan pendukung lainnya, sepanjang 14 kilometer, dimulai dari STA 506 sampai STA 520 dengan total anggaran Rp 24 miliar,” jelasnya.
Sementara Indah Putri Indriani mengatakan pemerintah akan selalu hadir bersama masyarakat dan tidak pernah berpikir sedetik pun untuk meninggalkannya.
“Satu yang pasti, pemerintah tidak akan meninggalkan masyarakatnya. Apa yang pemerintah daerah dapatkan untuk pembangunan ruas jalan ini patut kita syukuri bersama,” kata bupati kharismatik ini.#Ist/Red/Jay.