SAMARINDA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, saat ini mulai berimbas ke wilayah-wilayah sekitar, salah satunya Samarinda. Dari pemantauan visual oleh BMKG Samarinda, saat ini kondisi udara Kota Tepian berada di angka 50-150 mikrogram/m3.
Meski masih dalam kategori sedang, Aliansyah, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Samarinda mengimbau agar masyarakat tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. “Faktornya angin yang bertiup dari selatan membawa asap dari Kalteng dan Kalsel ke sini (Samarinda),” ujarnya Sabtu (14/9/2019).
Aliansyah menambahkan, hingga saat ini kondisi kabut asap kiriman dari dua daerah tersebut, belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda dalam waktu dekat.
“Dari minggu-minggu sebelumnya, memang terlihat tambah pekat kabut asapnya, karena hujan hingga hari ini belum juga turun. Tapi karena alat kami saat ini masih rusak terendam banjir, sementara pemantauan kami lakukan secara visual saja,” jelasnya.
BMKG menyebut, kabut asap yang terjadi saat ini, baru akan mereda saat memasuki musim penghujan. Dari siklus tahunan pihaknya memperkirakan, untuk area Kaltim baru memasuki musim penghujan mulai Oktober dasarian dua hingga memasuki puncaknya pada Desember.
Oleh karena itu, Aliansyah mengimbau masyarakat, untuk sementara tidak melakukan aktivitas pembakaran terbuka. Selain dapat memperburuk kondisi udara, juga rawan mengakibatkan kebakaran lahan.
“Saya juga mengimbau kepada masyarakat, yang ingin beraktivitas di luar rumah agar menggunakan masker,” pungkasnya.#Fan/Jay.