MAMUJU – Ditemui diruang kerjanya, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Mamuju, AKP Kemas Aidil Fitri mengatakan, pelaksanaan operasi Ketupat Tahun 2020 tepatnya di bulan Ramadhan, bukan lagi 14 hari, namun menjadi 37 hari dimana pelaksanaannya dimulai sejak 24 April 2020.
Hal itu diutarakan, terkait dengan adanya penyebaran wabah COVID-19 sehingga ada penerapan secara Nasional dengan tema “Tidak Boleh Mudik atau Dilarang Mudik”.
“Tahun ini akibat wabah corona adanya intruksi secara Nasional tidak boleh mudik dan kami telah membangun Pospam atau pos-pos sekat untuk perbatasan antara Kabupaten Mamuju dengan Majene kita dirikan posnya di Polsek Tapalang dan untuk Mamuju Tengah posnya di Polsek Sampaga,” kata Kemas Aidil Fitri kepada Koreksi.id, Kamis (21/5/2020).
Selanjutnya, kegiatan di Pospam meŕupakan kegiatan terpadu yang dilaksanakan oleh beberapa instansi terkait, seperti Dishub,BNPB, Dinas Kesehatan,TNI – Polri, kegiatan yang dilakukan di Pospam tersèbut yaitu menyaring atau menyeleksi, baik kendaraan angkutan umum maupun kèndaraan pribadi yang membawa orang yang ingin mudik ke kampung halamannya.
“Bàik yang mau arah ke Makassar, atau arah ke Palu ataupun yang ingin masuk ke Mamuju atau keluar dari wilayah Kabupaten Mamuju, kami kembalikan untuk tidak melaksanakan kegiatan mudik,” ungkapnya.
Selain itu, dia menambahkan bahwa di bulan Ramadhan biasanya anak-anak muda secara Nasional dibeberapa daerah melakukan balapan liar, biasa dilakukan saat mènunggu waktu berbuka puasa juga setelah sahur.
“Kita melaksanakan patroli di waktu subuh sampai dimalam hari. Selanjutnya kami mengimbau ke warga, agar tidak melaksanakan balapan liar karena bilamana kami temukan, bukan lagi suratnya yang kita tahan, tapi kendaraannya yang kami tahan dan waktu penahanannya minimal dua minggu,” tegas Kasat Lantas Polresta Mamuju.
“Kiranya para orang tua agar supaya selalu mengontrol dan mengawasi anaknya, serta menekankan kepada anaknya agar tidak melakukan balapan Liar,” tutupnya.#Irwan.
Editor: Jaya