Ketua DPRD Sulbar Mengutuk Pembunuhan warga Polman di Papua

KOREKSINEWS.id, Mamuju – Pemukulan warga Polman, Sulbar di Papua berujung kematian, hanya karena tidak sengaja menabrak seekor babi warga setempat. Informasi didapatkan media Koreksi.id korban Yus Yunus berprofesi sebagai sopir truck dipukul dengan benda tumpul oleh warga, di Nabire, Papua padahal didepan aparat kepolisian saat kejadian dialaminya.

Peristiwa tersebut, menjadi sorotan warga Netizen di Sulbar, dari pantauan laman ini, pemukulan Yus Yunus sampai mengalami kematian hanya gara-gara menambrak seekor babi menjadi perbincangan dan sorotan, apalagi korban meninggal di depan aparat kepolisian.

Peristiwa tersebut, mendapat perhatian Ketua DPRD Sulbar, Hj.Sitti Suraidah Suhardi. Dia sangat menyayangkan kejadian, apalagi disaat kejadian pihak aparat ada di TKP.

“Tentu kita sayangkan kejadian ini, apalagi sampai ada korban jiwa. Selaku bagian dari pemerintahan di daerah, mengutuk atas aksi dari oknum tak bertanggungjawab,” ucap Suraidah Suhardi melalui sambungan WhatsAap kepada Koreksi.id, Kamis (27/2/2020)

Menurut Suraidah, kejadian pembunuhan warga Polman di Papua, menjadi perhatian publik.

“Terlebih jika benar adanya, bahwa di TKP ada pihak pengamanan, kok tak melakukan tindakan pencegahan. Sebab apapun namanya, ini merupakan aksi yang merusak tatanan kita berbangsa dan bernegara. Kita tidak bisa pungkiri dengan insiden begini memancing seluruh lapisan, tak hanya di Sulbar, tapi dari ujung barat bahkan yang tinggal di Papua, sekalipun akan tersentak secara emosional.
Oleh karena itu sebagai pimpinan DPRD  di Sulbar, tentu kami akan mleakukan upaya-upaya untuk membicarakan lebih lanjut,” papar legislator Demokrat ini.

“Khusus kami dari DPRD setelah tiba di Mamuju, kita akan bicarakan termasuk dengan pihak eksekutif untuk menjembatani masalah ini. Pertama untuk langkah awal, tentu untuk membangun komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Papua, terkait penanganan pelaku dan korban lebih lanjut. Kemudian yang kedua tentu terkait potensi yang bisa menyulut, aksi berikutnya, misalnya ada aksi balas dendam. Potensi ini kami anggap penting untuk segera di cegah, karena  bisa  berujung pada munculnya masalah baru. Kita tidak ingin ada hal-hal yang bisa  merusak tatanan kebangsaan kita. Jalur hukum mesti tetap kita kedepankan untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ungkap Suraidah.

Politisi Demokrat ini, berharap agar masyarakat tetap patuh pada proses hukum yang berlaku dan agar kejadian kedepannya tidak terulang lagi.#Jaya.

Tinggalkan komentar