MAMUJU – Oktober 2019, Nilai Tukar Petani (NTP) Sulbar menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia. NTP Sulawesi Barat Oktober 2019 sebesar 112,23, naik 0,04 persen dibandingkan NTP September 2019.
Hal itu disampaikan Win Rizal, Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Jum’at 01 November 2019 di Aula BPS Jalan RE. Martadinata, Mamuju.
NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 103,06 Subsektor Hortikultura (NTP-H)120,68 Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 117,02 Subsektor Peternakan (NTP-T) 107,87 dan Subsektor Perikanan (NTN) 109,13.
Disampaikan bahwa hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya deflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Oktober 2019 sebesar 0,16 persen.
Hal tersebut di picu oleh indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan, indeks harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, indeks harga kelompok pengeluaran perumahan, indeks harga kelompok pengeluaran sandang, indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan, dan indeks harga kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olah raga yang mengalami penurunan.
Disampaikan juga bahwa Sulbar menempati urutan ke delapan dari 18 provinsi yang mengalami deflasi perdesaan, tertinggi di Maluku sebesar 0,78 persen dan terendah di Sumatera Utara sebesar 0,01 persen. 15 provinsi lainnya mengalami inflasi. Sulawesi Barat menempati urutan ke 13 dari 18 Provinsi yang mengalami Deflasi perdesaan.
Adapun persentase Inflasi perdesaan menurut provinsi se Sulawesi, Oktober 2019 : Gorontalo 2,33 : Sulawesi Utara 2,35 : Sulawesi Tenggara -0,27 : Sulawesi Barat -0,16 : Sulawesi Selatan 0,25 : Sulawesi Tengah 0,42.
Untuk skala nasional, NTP bulan Oktober 2019 sebesar 104,04; naik sebesar 0,16 persen dibandingkan bulan September 2019, dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,05 persen.# Rls/Siar.