Peduli Kampung, Dewi Sartika Pasande Dirikan Pabrik Gabah Terbesar di Sulsel

KOREKSINEWS.id, PALOPO -Tana Luwu bukan hanya sebagai entitas budaya yang memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang, tetapi juga sebagai sebuah Zona Ekonomi Terpadu di Sulawesi Selatan yang terdiri dari 3 Kabupaten dan 1 kota, yakni Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu dan Kota Palopo.

Tana Luwu merupayakan daerah yang sangat kaya atas berbagaia potensi sumber daya alam (SDA), mulai dari dasar laut, pesisir,dataran rendah hingga kawasan pegunungan.

Bacaan Lainnya

Salah satu SDA yang memberikan keberkahan bagi masyarakat yang hidup diatasnya adalah sumber daya pertanian. Pertanian (Pertanian dalam artian luas, red) menjadi salah satu sektor yang sangat penting di kawasan ini, 80 persen populasi masyarakat Tana Luwu menggantungkan hidupnya disektor ini, didukung oleh iklim dengan curah hujan yang hampir sepanjang tahun dengan volume hujan yang tertinggi di Sulsel dan beberapa daerah di Indonesia. Kondisi ini menjadikan Tana Luwu menjadi daerah yang sangat subur, berbagai komoditi Pertanian cocok untuk dikembangkan.

Komoditi Padi

Padi sebagai komoditi pangan yang sangat strategis bagi Indonesia. Kebutuhan beras setiap tahun terus mengalami peningkatan seiring pertumbuhan penduduk Indonesia, walaupun konsumsi beras perkapita masyarakat Indonesia turun dari 114 kg/kapita menjadi 109,5 kg/kapita namun kebutuhan beras justru terus mengalami peningkatan seiring lonjakan populasi Indonesia yang mengikuti deret ukur.

Tana Luwu sebagai salah satu Zona Ekonomi Terpadu di Provinsi Sulawesi Selatan harus memberikan konstribusi besar atas produksi dan ketersediaan pangan terutama beras di Sulawesi Selatan, luas lahan kurang lebih 120.000 hektar dengan 2 kali tanam per tahun dengan rata-rata produktivitas 6,3 ton/ha menjadika Tana Luwu menjadi produsen gabah terbesar di Sulsel, 1.4 juta ton gabah per tahun diproduksi dari kahan-lahan sawah petani.

Produksi gabah yang sangat besar ini memerlukan dukungan industri yang besar pula dibagian hulu, namun sampai saat ini pabrik gabah yang ada di Tana Luwu belum mampu menyerap secara maksimal bahkan masih sangat kecil dibanding produksi gabah petani, hal ini menyebabkan sebahagian besar gabah-gabah hasil panen petani dikirim ke Kabupaten lain seperti Wajo, Sidrap dan Pinrang dan tentu ini tidak memberikan keuntungan maksimal bagi petani karena harga cenderung rendah, cenderung harga dikendalikan oleh para pedagang dari luar.

Kepedulian Bangun Daerah

Ir. Dewi Sartika Pasande, MSi, sebagai owner PT. Jas Mulia yang juga merupakan sosok kebanggan Wija Tana Luwu yang telah sukses merintis berbagai bisnisnya, bukan hanya di Indonesia tetapi di luar negeri seperti Malaysia, Jepang, India dan beberapa negara di Eropa, seperti perhotelan, industri kelapa sawit hingga pabrik aspal terbesar di Asia Tenggara, akhirnya tergugah dan ikut merasa prihatin atas kondisi yang dialami petani padi di Tana Luwu.

Sebagai Wija Tana Luwu, DSP sapaan akrab dalam beberapa momentum selalu menyampaikan jika kita harus ikut membantu para petani Tana Luwu untuk lebih sejahtera, kita harus menyediakan industri besar di hulu untuk mengolah hasil panen petani.

“Tetapi kita tidak hanya membangun pabrik gabah kapasitas besar tetapi petani padi juga harus kita support dibagian hulu, dukungan pembiayaan dan pendampingan literasi budidaya menjadi sangat penting. Kita harus bantu petani kita,”pungkas Dewi Sartika Pasande, Minggu (28/11/2021)

Peletakan Batu Pertama

Hari Ahad, 28 November 2021 menjadi momen yang sangat penting bukan hanya bagi petani padi Tana Luwu tetapi juga bagi semua kalangan masyarakat dan pemerintah. Kenapa tidak, hari ini PT. Jas Mulia bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Luwu akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik gabah berkapsitas 24 ton (gabah) per jam dengan dryer tahap awal sebesar 120 ton dengan modal investasi sebesar Rp. 58 Milyar di Desa Toddopuli, Kecamatan Bua Kabupaten Luwu.

Peletakan batu pertama menjadi istimewa karena dihadiri oleh Pangdam XIV Hasanuddin, bapak Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno bersama Bupati Luwu Dr. H. Basmin Mattayang dan beberapa unsur pemerintah, legislatif se Tana Luwu dan berbagai lapisan masyarakat.

“Semoga dengan kehadiran pabrik gabah ini memberikan manfaat besar pagi petani padi Tana Luwu, masyarakat luas dan pemerintah daerah. Itulah harapan kita semua,” kata jebolan salah satu Univerisitas Amerika ini dalam sambutannya.#Rizal/ed Jaya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *