Pembangunan Manusia di Sulbar berstatus Sedang tahun 2019

MAMUJU – Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010.

BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010.

Bacaan Lainnya

Adapun Pembangunan Manusia di Sulbar pada tahun 2019 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 65,73. Angka ini meningkat sebesar 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,97 persen dibandingkan dengan IPM Sulawesi Barat pada tahun 2018 yang sebesar 65,10.

Sebagaimana disampaikan Kepala BPS Prov. Sulbar Win Rizal dalam konfrensi pers di aula BPS Sulbar Jalan Martadinata, Mamuju, Senin 17 Februari 2020.

Lanjut disampaikan bahwa sejak 8 tahun terakhir, tepatnya 2011, pembangunan manusia di Sulbar berstatus sedang dari yang sebelumnya berstatus rendah.

Disampaikan pula bahwa selama periode 2018 hingga 2019, seluruh komponen pembentuk IPM Sulbar juga mengalami peningkatan.

Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), yakni baru yang lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 64,82. Harapan Lama Sekolah (HLS), yakni anak- anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,62 tahun. Rata rata lama sekolah (RLS), yakni penduduk usia 25 tahun keatas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,73 tahun. Pengeluaran perkapita disesuaikan (harga konstan 2012) telah mencapai 9,235 juta rupiah pada tahun 2019.

“Adapun capaian IPM Sulbar menurut Kabupaten pada tahun 2019; Majene 66,59; Polman 63,74; Mamasa 65,32; Mamuju 67,72; Pasangkayu 67,27; Mamuju Tengah 65,10,” jelasnya.#rls/siar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *