MAMUJU, KOREKSINEWS – Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat, Nuryamin menuturkan, persoalan stunting bukan lah tanggung jawab BKKBN semata, tetapi seluruh elemen baik masyarakat, TNI-Polri, maupun para tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan lainnya.
Bahkan kata dia, ada sekitar 17 kementrian lembaga yang juga ikut punya peran dalam menangani persoalan stunting. Hal itu disampaikan pada Konferensi Pers Forum Koordinasi Jurnalis dengan tema Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Sulawesi Barat, di Aula Kantor BKKBN Sulbar, Senin 30 Januari 2023 siang.
Selain itu ia juga menyampaikan terkait penyebab meningkatkan angka stunting pada tahun 2022 kemarin. Salah satunya adalah diduga adanya yang masih kurang optimal dalam hal pelayanan.
“Kita malah naik 35 persen,dimana target tersebut 28,49 persen, dalam artian penanganan yang kurang maksimal ,”ujar Nuryamin
Sehingga dalam upaya penurunan stunting, pihaknya mengkui masih terdapat kekurangan dan kelemahan-kelemahan.
“Kalau angka stunting itu naik kita harus akui, sudah itulah progresnya, bahwa ada yang kurang optimal bekerja. Saya akui, BKKBN lemah juga tetapi bukan persoalan BKKBN, karena ini persoalan stunting adalah persoalan bersama,”demikian kata Nuryamin.(**)