OPINI – Politik merupakan seni kemungkinan (art possible), sesuatu yang mungkin bisa jadi tidak mungkin dan yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Olehnya itu, politik itu dinamis. Hari ini kawan, besok boleh jadi lawan. Dalam berpolitik hendaknya tidaklah “baperan”.
Prinsip prinsip berdemokrasi semestinya dijunjung tinggi. Perbedaan pendapat ataupun pilihan merupakan hal sepatutnya dalam negara demokrasi. Bukankah perbedaan tidak untuk disatukan/diseragamkan, melainkan untuk dipersatukan.
Perbedaan opini yang saling bertentangan itu, jika dikelola secara bijak dapat menjadi “extraordinary power” dalam upaya mencapai solusi optimal beragam permasalahan bangsa dan negara.
Sesungguhnya “politik perasaan” inilah yang menjadikan bangsa dan negara sulit untuk menjadi besar dan maju. Sejatinya pemilu selesai, pertentangan pun usai. Semua elemen atau stakeholders secara bersama sama tanpa sekat kembali berpikir dan bertindak positif demi kemajuan negeri.
Berpolitik tanpa dilandasi kebesaran jiwa dapat ;
# memunculkan sikap fanatisme berlebihan dalam nuansa berdemokrasi.
“Ibarat kerbau yang dicucuk hidungnya”.
# membangun dinding pemisah dalam kehidupan sosial politik masyarakat.
“Ibarat kisah cinta langit dan bumi”.
# menciptakan situasi dan kondisi lingkungan sosial di masyarakat tidak menentu.
“Ibarat api dalam sekam”.
# menjadikan senyum anak negeri tak lagi menghias wajah ibu Pertiwi.
“Ibarat anak ayam kehilangan induknya”.
# membuat cita cita luhur bangsa dan negara menjadi redup dan memudar.
“Ibarat matahari tenggelam di ufuk barat”.
Olehnya itu dalam masyarakat politik, kita mestinya berpikir bagaikan labirin ;
# memunculkan sikap kehati hatian dan kejelian dalam menyikapi suatu permasalahan (issue) yang ada.
# menanggapi dan mencerna suatu persoalan dari bebagai sudut pandang.
# mengetahui bahwasanya dalam suatu kepentingan terdapat kepentingan yang lain, dan di atasnya lagi masih ada kepentingan lainnya.
# merupakan cara berpikir dengan pola bertingkat yang dapat meneropong suatu permasalahan (issue) menjadi tampak terang benderang.
# mengambil keputusan untuk menentukan sikap melalui pertimbangan yang matang dan akurat terhadap persoalan (issue) yang berkembang.(**)
Oleh : Muhammad Khalid