Salu Ntorovalu Layak menjadi Ekowisata

ARTIKEL – Partisipasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD)terkait, dalam mendorong pengembangan ekowisata berbasis sungai di Desa Lumbumamara,Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.

Salu Ntorovalu atau juga biasa disebut Bamba Ntorovalu. Salu dalam bahasa Kaili sub-etnis Unde berarti sungai kecil, kemudian Bamba berarti dataran rendah atau lembah. Selanjutnya Ntorovalu berasal dari dua kata Ntoro artinya di putar sedangkan Valu berarti delapan.

Bacaan Lainnya

Menjadikan tempat ini  objek wisata adalah hal yang tepat, karena memiliki daya tarik untuk  para pengunjung, karena tempatnya  strategis dan dikelilingi ribuan pepohonan yang hijau, mudah dijangkau dengan akses jalan yang bisa di lalui oleh kendaraan roda dua.

Kemudian memiliki  bebatuan yang menyerupai karang, hal itulah  yang menarik perhatian pengunjung jika berada di tempat tersebut

Pengembangan wisata alam berbasis sungai, merupakan gagasan seluruh pemuda lokal.Sebagai salah satu bentuk menjaga kelestarian hutan dan di satu sisi juga bisa mendorong perekonomian masyarakat, karena sebagai salah satu aset penghasilan masyarakat di dusun tersebut, jika di kelolah dan di manfaatkan dengan baik.

Kiranya Pemkab Donggala merespon baik dan mendorong pengembangan wisata alam di Desa Lumbumamara.

Selanjutnya, Alex selaku wakil Ketua Adat, ia sangat mengapresiasi para pemuda yang sudah mengagas tempat tersebut sebagai ekowisata serta dukungan masyarakat.

Dirinya juga berharap, kepada pemerintah  Kabupaten Donggala dalam hal ini, melalui Dinas Pariwisata merespon baik dan segera meninjau lokasi tersebut untuk dikembangkan sebagai salah satu objek wisata karena tempatnya yang strategis dan mudah di jangkau oleh wisatawan.(**)

Oleh: Afid (Penulis adalah Pemuda Sintulu, Desa Lumbumamara)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *