MAMUJU – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam Tim Gugus penanganan ketersediaan pangan corona virus disease (COVID-19) Kabupaten Mamuju, tidak mengetahui adanya stok gula dengan jumlah besar di gudang Bulog Sub Drive Mamuju.
Hal itu terungkap, saat dilakukan konfirmasi kepada pihak Dinas Perdagangan Kabupaten dan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Mamuju, tergabung dalam Tim Gugus yang menangani ketersediaan pangan di Mamuju.
“Kami pernah rapat bersama Bulog dan asisten mengenai ketersediaan gula, Bulog menyampaikan kepada kami bahwa gula di gudang Bulog habis sejak Desember 2019,” ucap Assabrie Rusli, Kepala Bidang Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Mamuju, Rabu (6/5/2020)
Dia juga menjelaskan, dengan penyampaian pihak Bulog, bahwa stok gula habis sejak Desember. Tim Gugus dalam rapat meminta opsi untuk ketersediaan gula kedepan, namun pihak Bulog dinilai tidak memberi jawaban pasti kepada Tim Gugus yang menangani ketersediaan pangan di Mamuju.
“Kita meminta opsi apakah kedepan ada ketersediaan gula di gudang, tapi Bulog tidak beri kepastian,” kata Rusli dalam keterangannya kepada media.
Rusli juga menyampaikan, bahwa ia merasa heran dikarenakan setiap laporan yang diterima Ketahanan Pangan selalu kosong. Pihaknya juga telah melakukan investigasi dilapangan dengan menemui langsung distributor dan beberapa toko yang ada di Mamuju. Ditemukan, gula mengalami surplus.
“Berdasarkan laporan dari Ketahanan Pangan juga tidak ada datanya, namun saya heran karena tiba-tiba ada stok. Laporan kekami’kan selalu Nol (gula kosong),” ucap Rusli dengan heran.
“Mengenai stok yang koordinasi Ketahanan Pangan, laporannya bulan kemarin itu nol di gudang. Terlapor nol di Dinas Ketahanan Pangan Mamuju,” tambahnya.
Lanjut Rusli menuturkan, bahwa dari pihak Dinas Perdagangan akan terus memantau dan memastikan harga dipasaran sesuai dengan tupoksi kerjanya.
Sementara Sekertaris Ketahanan Pangan Mamuju, Mansyur, membenarkan hal tersebut terkait data yang diberikan Bulog selalu kosong.
“Tim COVID-19 itu dibentuk berdasarkan dari Kementerian Dalam Negeri dan yang pertama kami datangi adalah Bulog, serta melakukan pertemuan dengan Kepala Bulog,” kata Mansyur.
Namun menurutnya, pihak Bulog menyampaikan gula langkah bukan karena Corona, tetapi memang mengalami penurunan pasokan di bulan Desember.
“Yang jelas kami mempertanyakan mengenai ketersediaan gula di Bulog tidak ada lalu tiba-tiba ada,” ujarnya.
Namun, data yang diterima dari bulog berdasarkan laporan bulan lalu stok gula di gudang tidak ada.
“Setiap minggu kita, Ketahanan Pangan selalu melaporkan ke Kementrian Pertanian melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, selalu memantau data yang ada untuk di laporkan,” tandasnya.
Perlu diketahui, bahwa Tim Gugus yang menangani ketersediaan pangan COVID-19 di Kabupaten Mamuju, yakni Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, juga Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Mamuju.#Red/jay.