KOREKSINEWS.id – Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw menyatakan, telah memeriksa tujuh anggotanya yang berada di lokasi kejadian saat Yus Yunus diamuk massa. Paulus mengatakan, ada konsekuensi yang akan ditanggung seorang polisi bila tak bisa menyelamatkan korban.
“Kami sudah periksa tujuh anggota yang ada di lokasi kejadian. Kalau memang ada kelalaian, tidak bisa menyelamatkan korban, ya ada konsekuensinya,” kata Paulus di Timika, Papua, Sabtu (29/2/2020).
Namun Paulus tak mengungkapkan secara gamblang, apa hasil pemeriksaan ketujuh anggotanya itu. Paulus menyebut berencana mengunjungi Dogiyai, tapi masih terkendala kasus penembakan di Tembagapura, Timika yang menyebabkan Bharatu Anumerta Doni Priyanto gugur.
Belajar dari kasus di Dogiyai, Paulus meminta masyarakat tidak main hakim sendiri. Paulus juga menerangkan kondisi lintasan di lokasi kejadian merupakan jalan panjang yang sepi, sehingga banyak kendaraan melaju kencang.
Untuk diketahui, Yus Yunus adalah sopir truk yang tewas diamuk massa karena dituduh menabrak warga dan babi, hingga tewas di Kabupaten Dogiyai, Papua. Video Yus diamuk massa viral di media sosial dan mengundang kecaman berbagai pihak.
Di Sulbar sendiri, ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Polewali Mandar Menggugat berunjuk rasa mengecam tindak penganiayaan, Jumat (28/2). Aksi unjuk rasa turut diikuti keluarga korban.
Peristiwa penganiayaan yang menewaskan Yus Yunus terjadi pada Minggu (23/2). Dalam video yang viral, terlihat sejumlah polisi bersenjata lengkap tampak tidak berdaya menyelamatkan korban dari amukan massa.#mdk/red.